Putrinya telah dilamar oleh 'Amr bin 'Auf bin Hujr, kakek dari penyair Imraul Qais. 'Amr meminangnya kepada ayahnya, dan keduanya kemudian dinikahkan.
Pada saat malam pertama tiba, sang ibu memberikan wasiat kepada putrinya yang berisikan pendidikan terhadap wanita. Siapa pun wanita yang melaksanakan wasiat tersebut akan berhasil menjalani kehidupan rumah tangga dan akan menempati posisi mulia di hati suaminya.
Di dalam wasiat itu terkandung kata-kata indah, pelajaran yang luhur, dan kedalaman pikiran, dimulai dengan persiapan putrinya untuk menerima wasiat darinya, yang lebih mengutamakan kepuasan akal daripada pengaruh perasaan.
"Wahai putriku, kini kau tinggalkan lingkungan asalmu. Kau tinggalkan rumah yang biasa kau tempati ke rumah yang tidak kau kenali dan teman yang belum akrab denganmu. Andai saja perempuan tidak membutuhkan suami dikarenakan kedua orang tuanya lebih membutuhkannya, maka akulah orang yang paling tidak membutuhkan suami. Tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki, sebagaimana laki-laki juga diciptakan untuk perempuan. Dengan kepemilikannya terhadapmu, dia menjadi pengawas dan raja. Dari itu, jadilah kau budak baginya, niscaya dia akan menjadi hamba bagimu. Peliharalah sepuluh kebiasaan yang akan menjadi harta simpananmu.
Adapun yang pertama dan kedua; tunduk kepadanya dengan ikhlas, mendengarkan dengan baik dan taat. Ketiga dan keempat; menjaga pandangan dan penciumannya, jangan sampai dia melihat kejelekan darimu, dan jangan sampai dia mencium darimu kecuali bau yang paling harum. Kelima dan keenam; menjaga waktu tidur dan makannya, sebab rasa lapar yang terus menerus akan membuatnya bergejolak, sedangkan mengganggu tidur bisa membuatnya marah. Ketujuh dan kedelapan; menjaga hartanya, memerhatikan kerabat dan keluarganya. Maka orang yang pandai mengatur harta akan dihormati, dan orang yang mampu mengatur keluarga adalah seorang pengatur yang baik. Kesembilan dan kesepuluh; jangan kau langgar perintahnya, dan jangan kau buka rahasianya. Melanggar perintahnya akan membuat hatinya panas, dan membuka rahasianya akan membuatmu tidak aman dari pengkhianatannya.
Kemudian, janganlah kau bergembira di hadapannya kala dia sedang dirundung duka, atau bersedih kala dia dalam keadaan gembira; yang pertama termasuk kelalaian dan yang kedua adalah pengeruhan.
Janganlah kau menjadi pengekang baginya hingga dia berpaling darimu, dan janganlah kau menjauh darinya hingga dia melupakanmu. Jadilah kau orang yang paling mengagungkannya, niscaya dia akan menjadi orang yang paling setia menemanimu. Ketahuilah, bahwa kau tidak akan menggapai apa yang kau sukai hingga kau menjadikan kerelaannya memengaruhi kerelaanmu dan keinginannya memeranguhi keinginanmu pada apa yang kau suka atau benci. Semoga Allah memberikan yang terbaik bagimu."
No comments:
Post a Comment