~ Sang ALIF ~
Seorang buta huruf datang kepada suatu tempat kursus bahasa Arab. Dikatakannya kepada pengajar di tempat kursus, “saya ingin belajar membaca huruf Arab”.
Dengan ramah pengajar kursus itu menjawab, “Ooo silahkan mas duduk aja. Pelajarannya seminggu dua kali setiap jam. Tarifnya seratus ribu rupiah setiap bulan”.
Buku pelajaran pun dibagikan. Pengajar mulai menerangkan huruf-huruf dan tatabahasa Arab. Peserta kursus yang baru pun menyimak dengan serius. Setelah kursus pertama, si murid baru kemudian datang satu bulan kemudian.
Pengajar menegur,”Lho katanya mau belajar membaca dengan huruf Arab, kenapa kamu tiba-tiba menghilang.”
Si murid berkata, “Wah susah Pak, saya sulit sekali menghapal huruf-huruf dan kata-kata bahasa Arab. Sebulan ini saja saya baru hafal tiga huruf”.
Pengajar kaget, “Tiga huruf, selama satu bulan?”.
Si murid mengangguk,”iya pak”
Si pengajar menepuk jidatnya, “Wuaduh”. Dalam hati ia mengeluh , “berapa tahun ia harus menghadapi murid ini supaya 28 huruf itu bisa dihafalnya dan suatu susunan kata bahasa Arab bisa dilafazkan dengan benar?”.
Dengan jidat berkeringat dan mengkerut, si pengajar pun kemudian kembali mengajar. Selama tiga bulan, murid yang memang nampak bodoh itu hanya masuk tiga kali pertemuan, selama itu si murid hanya hapal tiga huruf saja dengan pengucapan yang itu-itu saja susunan 3 huruf yang dibolak-balik menjadi 6 susunan huruf yang tidak bermakna. Setelah 3 bulan murid yang bodoh itu tiba-tiba saja menghilang.
Dua tahun kemudian, ia datang kembali menghampiri guru kursus bahasa Arabnya. Setengah kaget si pengajar menjawab, “Lho, kemana aja kamu selama ini.”
Dengan malu-malu, si murid menjawab,” Wah saya harus menghapal huruf arab selama dua tahun Pak.”.
Si pegajar terperangah kaget, “Dua puluh delapan huruf selama dua tahun?” Ia berpikir, betapa bodohnya murid ini. Ia kemudian bertanya, “Lalu apa yang telah kamu peroleh?”
Si murid menjawab, “Waduh maaf ya pak, saya cuma hapal dan dapat menulis satu huruf saja pak. Setiap kali huruf lain saya hapal, selalu saja huruf itu yang muncul dan yang lain menghilang”.
Si pengajar semakin heran dengan kebodohan dan keanehan muridnya ini. Ia kemudian berkata,”Coba tuliskan di papan tulis huruf yang kamu hapal itu.”
Sedikit ragu dan malu, si murid pun maju ke depan mengambil kapur. Lalu dituliskannya huruf “Alif”.
Sejenak kemudian, seluruh tembok dimana papan tulis itu bersandar ambruk dengan suara bergemuruh. Pengajar kursus pun kaget setengah mati, murid-murid lainnya berlarian menolong.
Sunday, October 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment